Welcome To Solusi KESPRO....

INFERTILITAS (Kemandulan), IMPOTENSI (Lemah Syahwat), INFEKSI MENULAR SEKSUAL (Penyakit Kelamin), RADANG VAGINA, KEPUTIHAN ABNORMAL, NYERI HAID, TUMOR, CA MAMMAE (Kanker Payudara), CA SERVIX (Kanker Leher Rahim) dll.

Problem Psikologi & Pengetahuan KESEHATAN REPRODUKSI, PROBLEMATIKA REMAJA & PACARAN, PROBLEM RUMAH TANGGA & SUAMI ISTRI, ALAT KONTRASEPSI, PROGRAM KB, MASA KEHAMILAN, OSTEOPOROSIS, MENOPAUSE dll.

Apakah ada salah satu masalah anda disebutkan diatas?? Atau bukan anda tapi salah seorang disekitar anda yang sangat anda cintai?? Atau bukan hanya seorang, tapi beberapa??

Rabu, 17 Februari 2010

Mari Pacaran SEHAT II


Rasanya salah deh kalau kamu mengidentikkan pacaran dengan suatu hal yang berbau seksual. Bahkan, keinginan sex bakal muncul dengan sendirinya setelah seseorang memiliki perasaan tanggung jawab pada pasangannya, setelah terikat oleh hubungan perkawinan.

Untuk dapat berpacaran secara sehat, pastikan kamu menjaga betul pacar kamu, baik secara fisik maupun secara psikis. Maksud secara fisik adalah dengan tidak menyakiti pasanganmu melalui tindakan kekerasan, sedangkan menjaga secara psikis melalui perasaan nyaman tanpa ada sifat gelisah atau tertekan.

Ketika berpacaran, pastikan kamu mengikuti benar aturan/nilai yang berlaku di masyarakat sekitar. Soalnya, kamu tentu tidak ingin khan jadi gunjingan orang lain di seklilingmu. Bahkan parahnya lagi, kamu bisa dijauhi dari pergaulan masyarakat sekitarmu.

Pacaran, bisa juga membawa dampak positif dan negatif. Bergantung dari sikap dan prilaku kamu sendiri ketika pacaran. Berikut adalah tips tentang hal-hal positifyang dapat kamu lakuikan dengan si doi :

Ajak belajar bareng pacar kamu, supaya kamu jadi lebih semangat dan termotivasi ketika belajar. Alhasil, prestasimu bakal semakin meningkat.

Jangan Tutup Pergaulan sekalipun kamu udah punya pacar. Soalnya dunia ini bakal terasa sempit kalau kamu hanya mengenal pacarmu saja dalam pergaulan. Cobalah banyak mengenal orang disekitarmuyang bisa menambah wawasan kamu, tanpa mengurangi perhatian kamu pada si doi.

Gunakan waktu pacaran kamu untuk hal-hal yang bermanfaat misalnya dengan berolah-raga, berkebun, dan hal bermanfaat lainnya. Dengan melakukan hal-hal bermanfaat, kamu tentunya tidak terdorong kepola hidup konsumtif. Misalnya saja : nonton, jalan-jalan di mall, ngobrol, dan makan di fast food.

Jauhi sex bebas, soalnya selain merugikan diri sendiri, kamu akan beresiko terkena penyakit-penyakit seksual. Selain itu, kemungkinan hamil juga tidak dapat dihindari. Memang sih, rasanya sulit banget untuk menghindari terjadinya kedekatan melalui kedekatan fisik. Oleh karena itu, kamu dan doi kudu bisa saling menjaga diri.

Merespon konflik secara positif adalah hal yang harus sering kamu lakukan. Soalnya dalam suatu hubungan, konflik memang tidak dapat dihindari lagi. Oleh karena itu, sebaiknya tunda dulu keinginan kamu untuk berpacaran.

Hargai privasinya, doi juga memiliki privasi atas dirinya sendiri. Oleh karena itu, jangan sekali-kali memaksakan kehendak padanya. Kalaupun kamu ingin memutuskan sesuatu untuk dirinya, ajaklah dia mempertimbangkan segala sesuatunya.

Luangkan waktu untuk diri sendiri, ketika pacaran kita banyak menghabiskan waktu bersamanya. Oleh karena itu, gak ada salahnya kamu meluangkan waktu untuk diri sendiri. Karena kadang-kadang diri kita juga membutuhkan waktu tersendiri, misalnya saja menyalurkan hobbiyang udah lama gak dilakukan.

Nah, udah ngerti kan ? gak ada salahnya tips diatas kamu coba dalam keseharian kamu dengan si doi. (nuansa)

sumber :www.smu-net.com

Mari Pacaran SEHAT I


Pacaran harus sehat. Bukan berarti pacaran dapat membawa penyakit, tetapi pacaran yang tidak sehat selalu membawa dampak yang buruk bagi tiap pasangan. Jadi, intinya, pacaran yang sehat itu adalah yang tahu batas.

Terkadang ada pasangan yang tidak tahu kalau mereka telah melampaui batasan karena mereka sendiri tidak mengetahui ada di mana batasan itu. Alan contohnya (bukan nama sebenarnya). Dia gemar untuk berkumpul bersama dengan teman-temannya, terkadang hingga lupa waktu, bahkan sampai tidak mengabari kekasih hatinya, Debby (juga bukan nama sebenarnya). Dengan alasan seperti itulah Debby marah hingga akhirnya memukul Alan. Ilustrasi tersebut menunjukkan pacaran yang tidak sehat. Mau tahu kenapa? Mari kita simak beberapa definisi dan tips pacaran yang sehat:

1. Pacaran yang sehat itu adalah pacaran yang sehat secara fisik. Tidak boleh ada kekerasan fisik di antara pasangan. Yang dilakukan Debby, dengan memukul Alan, salah. Memang selama ini kekerasan yang terjadi kebanyakan dilakukan oleh kaum pria, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadinya kekerasan yang dilakukan wanita.

2. Tidak mengekang dalam hubungan sosial. Ingat, apabila Anda masih di dalam tahap pacaran, pasangan Anda bukan lah segalanya. Hubungan sosial dengan teman-teman lain tetap diperlukan. Anda juga tidak boleh melarang pasangan untuk bergaul dengan siapa saja, karena itu adalah hak pasangan Anda.

3. Sehat secara emosional juga penting. Usahakan untuk saling mengerti satu sama lain. Buat hubungan yang nyaman. Yang paling penting adalah kontrol emosi Anda sebaik mungkin.

4. Sehat secara seksual. Dorongan untuk melakukan lebih dari sekedar berpegangan tangan memang selalu ada. Oleh karena itu, kontrol lah diri Anda sekuat mungkin untuk tidak melakukan kontak fisik yang berlebihan karena dampak yang ditimbulkan apabila Anda sampai bablas, sangatlah tidak baik. Gunakan iman sebagai batasan Anda.
( Sumber: chip.co.id 2010)

Sabtu, 13 Februari 2010

Therapy Infertilitas Dengan HERBAL Suplemen, DIJAMIN


harta punya, kerja mapan, suami istri yang rukun bahagia... akan tetapi kebahagiaan memjadi hampa tatkala buah hati belum datang juga di dalam indahnya keluarga...
Sudah mencoba segala cara baik medis ataupun jalan alternatif untuk tujuan ingin memiliki buah hati tapi Tuhan belum juga menghendaki... dari jutaan sampai ratusan juta dikorbankan demi memiliki buah hati kandung tercinta sebagai kebahagian yang lengkap dalam keluarga kecil.
Banyak penyebab dari Kemandulan atau infertilitas... tapi apapun penyebabnya...asalkan organ reproduksi masih ada baik pada suami dan pada istri, insya Allah... suplemen herbal dari Perusahaan Terkemuka PT.K-link dapat membantu, begitu banyak BUKTI yang telah terbantu NYATA, sehingga terjamin kualitas yang luar biasa dan sepadan dengan harga yang diberikan, dengan Ilmu pengetahuan tentang Kesehatan Reproduksi yang Saya Peroleh dari Jenjang Pendidikan dan Pengalaman yang selama ini saya dapat dengan kepercayaan yang anda berikan kepada kami, kami SIAP membantu mendampingi anda berupa konsultasi kesehatan dan pelayanan perawatan dengan suplemen HERBAL K-Link sampai BERHASIL!!
Bahkan ANDA tidak akan menyangka bahwa Dengan Jalan inilah Tuhan memberikan Kepercayaan yang begitu LUAR BIASA kepada ANDA dan Pasangan anda untuk memiliki Titipan Tuhan yang Begitu sangat kita harapkan, yaitu BUAH HATI yang Sehat dan Lucu... ^_^ V
SEGERA HUbungi KAmi dimanapun anda, Nusan Putri G, SKM 08995004479

Rabu, 10 Februari 2010

CA CERVIX alias Kanker Leher RAHIM...



KANKER leher rahim atau yang lebih dikenal dengan nama kanker serviks merupakan penyakit nomor satu yang membunuh kaum Hawa di Indonesia. Setiap tahun, terdapat 15 ribu kasus baru dan delapan ribu di antaranya meninggal dunia. Bahkan, satu perempuan meninggal setiap jam karena penyakit ini.
Salah satu penyebab hilangnya nyawa manusia dengan mudah itu karena informasi yang berkaitan dengan kanker serviks belum dapat menjangkau seluruh masyarakat, terutama wanita. Padahal, semua wanita berisiko terkena kanker yang menyerang organ utama mereka.
Kanker pada Wanita
Menurut hasil penelitian, penyebab kanker tersering pada wanita (setelah kanker payudara) adalah tiga bersaudara : Kanker Ovarium (kanker indung telur), kanker servik (kanker leher rahim) dan Kanker Uterus (kanker rahim)
Gambar anatomi kandungan kita:
Reproduksi wanita terdiri dari : 2 indung telur (ovarium), 2 tuba fallopi, rahim (uterus), servik dan vagina.
Kanker Ovarium (Kanker Indung Telur)
Merupakan kanker bagian kandungan yang paling sering terjadi, yang diduga disebabkan karena meningkatnya tingkat kemakmuran pada wanita sehingga mereka enggan untuk melahirkan anak.
Tercatat sejumlah 190.000 kasus di dunia dengan angka kematian hingga 115.000.


Faktor Resiko:
 Riwayat Keluarga
 Riwayat Reproduksi : Mentruasi dini, tidak pernah melahirkan, memiliki anak diatas usia 30 tahun dan menopause dibawah umur 50 tahun
Gejala Kanker Ovarium:
 TIDAK ADA!
 Perut terasa penuh, tidak nyaman dan perut menegang.
 Susah BAB (buang air besar), kehilangan napsu makan / penurunan berat badan
 Kaki membengkak
Penanganan Kanker Ovarium (tergantung pada stadium), antara lain:
 Operasi (stadium awal)
 Kemoterapi (tambahan terapi pada stadium awal)
 Radiasi (tambahan terapi untuk stadium lanjut)
Apakah ada skrining test untuk Kanker Ovarium? TIDAK ADA !
Kanker ovarium tidak akan menunjukkan gejala hingga penyakit sudah berkembang lanjut, gejala yang ada sangat umum dan tidak spesifik.
Resiko Kanker Ovarium dapat dicegah dengan : Mengandung, Menyusui dan Mengangkat Ovarium/Indung telur (terutama pada wanita yang beresiko tinggi pada riwayat keluarga)
Sedang dikembangkan penelitian mengenai skrining tes untuk kanker ovarium, antara lain:
 Pemeriksaan pelvis
 USG pelvis
 Tumor marker : CA 125
Kanker Servik (Kanker Leher Rahim)
Pada awalnya kanker servik menduduki peringkat pertama dalam kasus kanker kebidanan dan kandungan, namun sejak ditemukannya pencegahan dan deteksi skrining awal, kini jumlah penderita kanker servik semakin menurun.
Tercatat sejumlah 500.000 kasus diseluruh dunia dengan tingkat kematian hingga 250.000
Faktor resiko terjadinya servik kanker :
• Memiliki hubungan seksual dengan lebih dari satu orang
• Berhungan seksual di usia awal
• Pernah atau baru terinfeksi HPV, kondiloma atau keduanya
• Pengguna immunosuppressan, contohnya pada mereka dengan transplan ginjal
• Riwayat merokok atau kecanduan terhadap zat-zat lain
• Adanya displasia servikal, endometrium, vagina atau kanker vulva
Jika hasil patologi ditemukan Cervical Intra-epithelial Neoplasia (CIN), adalah sel servik yang berubah menjadi pre-kanker, dapat menjadi kanker jika tidak segera ditangani.
Gejala kanker servik:
• Terjadi perdarahan vagina pada masa menopause atau pada saat menstruasi.
• Darah berbau amis keluar dari vagina
• Nyeri, perdarahan setelah hubungan seksual
• Teraba ada massa di vagina
Penanganan kanker servik:
 Operasi Radikal : Mengangkat servik dan rahim sekaligus kelenjar limpa sekitarnya
 Operasi + kemoradiasi
 Kemoterapi - radiasi
Menurut hasil penelitian, pada penderita kanker servik ditemukan adanya latar belakang pernah terinfeksi Human Papiloma Virus (HPV).
Hingga hampir 80% penderita kanker servik adalah pernah terpapar virus HPV tipe 16, 18, 31 dan 45.
Khusus untuk HPV tipe 16 dan 18 yang menjadi penyebab kanker servik hampir pada 70% penderita, telah ditemukan vaksinasi pencegahannya yang dikenal dengan Gardasil®, diberikan suntikan selama 3 kali dalam kurun waktu 6 bulan. Perlu diingat bahwa vaksinasi ini tidak mencegah semua tipe kanker servik, tidak bisa untuk penanganan kanker servik dan atau luka vagina yang lain.
Skrining Kanker Servik:



Kanker Rahim (kanker uterus)
Kanker Rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia 60-70 tahun.
Faktor resiko terjadinya kanker rahim:
 Lanjut usia
 Kegemukan (termasuk contohnya pada penderita Diabetes)
 Menstruasi pertama di usia dini, Menopause yang terlambat.
 Belum pernah hamil
 Stimulasi estrogen berlebihan (dari dalam tubuh sendiri atau berasal dari luar tubuh)
 Riwayat kanker keluarga (berhubungan dengan kanker usus besar - Lynch Syndrome)
Banyak ilmuwan yang mengatakan bahwa kadar estrogen sangat memainkan peran dalam perkembangan kanker rahim.
Selama kehamilan, produksi hormon estrogen meningkat dengan diiringi peningkatan hormon progesteron juga. Wanita dengan produksi estrogen yang tinggi tanpa diimbangi dengan peningkatan produksi progesteron dapat meningkatkan faktor resiko terjadi kanker rahim / endometrium.
Tanda dan gejalanya:
 Perdarahan setelah menopause
 Siklus menstruasi yang tidak teratur
 Perdarahan diantara periode menstruasi
 Tercium bau yang tidak biasanya (amis) dari vagina
 Stadium lanjut : nyeri pinggang, nyeri pada saat buang air kecil dan hubungan seksual serta nyeri perdarahan pada saat buang air besar.
Kanker rahim dapat ditangani dengan sukses apabila terdiagnosa di awal, terutama bila ditemukan adanya gejala-gejala tidak lazim, segera tegakkan diagnosa.
Penanganan Kanker Rahim:
 Operasi, bisa dilakukan operasi secara partial histerektomi (pengangkatan rahim sebagian) dan radikal histerektomi (pengangkatan seluruh rahim)
 Terapi tambahan : radiasi dan atau kemoterapi diperlukan apabila kanker sudah menyebar ke jaringan sekitarnya (metastasis). Radiasi dapat mencegah kambuhnya kembali kanker rahim.

Saran pada wanita muda:
 Bersekolah, bekerja dan atau menikah
 Mempertahankan kesuburan / kapan mendapatkan anak
 Apakah seks sangat penting, harus atau tidak dilakukan di usia muda
 Memperhatikan riwayat kanker pada keluarga
 Memperhatikan harapan hidup secara keseluruhan
Sumber : dr. Khoo Kei Siong, Parkway Cancer Centre